Artikel Grand Tjokro Jakarta

image

Mengenal Bandung Dalam 3 Paragraf

MENGENAL KOTA BANDUNG DALAM TIGA PARAGRAF

Selain menjadi ibu kota provinsi, Bandung juga menjadi kota terbesar di Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan letak geografis Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan layaknya cawan, tidak heran kalau iklim Kota Bandung cenderung lembab dan sejuk dengan rata-rata suhu 23.5. Bandung terletak di tengan-tengah Provinsi Jawa Barat yang berada di ketinggian  ±768 mdpl. Sungai Cikapundung dan sungai Citarum merupakan dua sungai utama kota ini. Bandung bukan hanya soal letak geografisnya, lebih dari itu Kota Bandung selalu menarik untuk kita kunjungi. Setiap sudut kotanya selalu berkesan untuk dijelajahi. Oleh sebab itu, hampir setiap akhir pekan kota ini selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik.

Sejarah singkat kota Bandung bermula pada 1 April 1906, saat itu Bandung secara resmi diberikan status gemeente (kota) oleh Gubernur Jenderal J.B Van Heutsz dengan luas wilayah awal sebesar 900 ha, kemudian tahun 1949 menjadi 8.000 ha. Jika kita menjajakan kaki di sepanjang jalan Asia Afrika, maka kita akan melihat jejak-jejak peninggalan yang menjadi saksi perjalanan perjuangan menuju kemerdekaan. Tak hanya bangunan-bangunan di jalan Asia - Afrika yang menjadi tempat bersejarah di Kota Bandung, bahkan di Kabupaten Bandung Selatan tepatnya di Dayeuhkolot (dulunya bernama Karapyak) juga memiliki tempat bersejarah terjadinya Bandung Lautan Api. Pertempuran besar yang terjadi pada 23 Maret 1946 membuat kawasan Bandung Selatan dibumi hanguskan oleh masyarakat dan tentara republik Indonesia. Saat itu, Mohamad Toha dan Ramdan gugur dalam pertempuran bersama keberhasilan mereka meledakkan gudang amunisi sekutu di kawasan Dayeuhkolot. Untuk menghargai jasa para pahlawan dalam pertempuran itu, didirikanlah monumen kecil peristiwa Bandung Lautan Api. Kawasan ini sekarang menjadi kompleks TNI Yon Zipur II. Nama pahlawan asal Bandung, Mohamad Toha juga diabadikan sebagai nama jalan yang menghubungkan kota Bandung dan Bandung bagian Selatan.

bukan hanya keindahan kota Bandung yang menarik banyak perhatian wisatawan. Budaya masyarakat Bandung pun seperti magnet yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara untuk mengunjungi Kota Kembang. Dahulu, orang-orang Belanda menjuluki kota ini sebagai Parijs van Java atau Bandung Paris Van Java. Dalam buku Wajah Bandoeng Tempo Doeloe, Haryoto Kunto menceritakan bahwa sebutan ini pertama kali dipopulerkan oleh pengusaha meubel bernama Roth untuk mempromosikan dagangannya. Julukan itu kian santer seiring Bosscha yang merupakan pengelola perkebunan Hindia Belanda kerap mengutipnya saat berpidato di hadapan masyarakat Bandung.  Selain itu, Bandung disebut sebagai Parisnya Pulau Jawa karena perkembangan pesat mode Paris yang berbarengan dengan antusiasme kalangan atas di Bandung dalam hal seni (arsitektur art deco) dan fashion.

BOOK NOW!