Kuliner Yogyakarta
Makanan khas Jogja adalah Gudeg. Bila New York sering disebut sebagai "Big Apple" dan Jakarta sebagai "Big Durian", maka Yogyakarta mungkin bisa disebut "Big Jackfruit" saking identiknya dengan makanan yang terbuat dari nangka muda itu.
Selain gudeg, Jogjakarta memiliki banyak kekayaan kuliner yang tak kalah eksotis, mulai dari jadah tempe hingga walang goreng. Datanglah ke Yogyakarta, Anda bisa mencicipi manis, pedas, asam, dan asinnya kekayaan kuliner Jogja serta kisah di baliknya.
Bila Anda termasuk tipe pelancong yang hobi makan saat liburan, kota Jogja memang tempatnya. Disini Anda dapat menemukan banyak sekali ragam kuliner yang enak dan harganya sangat terjangkau. Beberapa makanan favorit di Jogja yang pasti adalah Gudeg yaitu makanan yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan gula aren dan santan juga bumbu rempah lainnya. Gudeg terbagi menjadi tiga jenis yaitu Gudeg basah, Gudeg manggar dan Gudeg kering. Ketiganya sangat lezat namun yang cocok untuk dibawa mejadi oleh-oleh adalah Gudeg kering karena dapat bertahan lama dan dikemas dengan cukup modern.
Selain Gudeg, Jogja punya Krecek, Bakpia Pathuk, Yangko, Oseng-oseng mercon, Cenil Jogja, Geplak dan Gatot Gunungkidul, Walang Goreng, Nasi Tiwul, Sayur Lombok Ijo, Bakmi Pentil, Peyek Tumpuk dan segudang makanan lainnya yang sayang untuk dilewatkan. Harga jual makanan ini sangat terjangkau mulai dari Rp. 5000 per porsi sampai dengan Rp. 25.000 saja.
Nah, disalah satu Hotel di Yogya yaitu Tjokro Style Yogyakarta Anda dapat menemukan jenis makanan serupa yang disajikan dengan apik. Hotel yang terbilang memiliki gaya modern ini masih memberikan tempat tersendiri untuk makanan-makanan tradisional agar tetap berjaya ditanah kelahirannya. Lain dengan Tjokro Style lain pula dengan Sister hotelnya yaitu Grand Tjokro Yogyakarta. Di hotel bintang empat ini Anda akan menemukan ragam makanan khas Yogyakarta yang diolah dengan citarasa memancanegara. Banyak pelancong dari luar negeri yang menikmati sajian makanan Yogyakarta yang disesuaikan dengan lidah mereka sehingga makanan tetap dapat disantap dengan lahap.
