Artikel Grand Tjokro Jakarta

image

Jadilah Pendengar Yang Baik Bagi Anak Anda

Setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda, termasuk kemampuan berbicara dan berkomunikasi. Penyebab anak lambat bicara bisa karena beberapa faktor seperti lingkungan yang menggunakan lebih dari satu bahasa (bilingual), gangguan pendengaran, kesulitan mengerti atau mencari kata-kata, kelainan struktur rongga mulut, gagap, kurangnya interaksi (komunikasi) dengan orang sekitar dan gangguan spektrum autisme.

Ketika anak berada pada usia balita merupakan saat yang terbaik bagi anak mempelajari komunikasi verbal untuk menstimulus anak berbicara. Maka, anda perlu mengetahui cara berkomunikasi dengan balita agar anak tidak kesulitan berkomunikasi.

Kontak mata dan bahasa tubuh

Dengan melakukan kontak mata dengan anak saat berbicara membuat anak merasakan perhatian orang tua. Selain itu kontak mata dan bahasa tubuh yang tepat ketika berkomunikasi dengan balita dapat membantu anak menangkap maksud perkataan anda.

Mensejajarkan tinggi badan anda dengan anak

Ketika anda mensejajarkan tinggi dengan anak saat mengajaknya berbicara akan membuat anak merasa setara dengan anda. Hal ini dapat membantu anak lebih terbuka ketika mengungkapkan sesuatu.

Menjadi pendengar bagi anak

Menjadi pendengar yang baik merupakan kunci utama membangun komunikasi dengan anak di segala rentang usia. Kebanyakan kesalahan orang tua adalah hanya mau didengar tanpa mau mendengarkan pendapat anak. Hal ini menjadi penyebab anak sulit berkomunikasi (baik balita, anak-anak, mau pun remaja).

Dalam hal membangun komunikasi dengan balita, sering kali orang tua melakukan cara salah berkomunikasi dengan anak dengan sekadar mendengar tanpa memberikan tanggapan yang membuat anak merasa tidak didengarkan. Dengan memberikan tanggapan pada cerita atau ucapan anak membuat otak mereka terus terstimulasi.

Intensitas berkomunikasi dengan anak

Semakin sering kita mengajak bicara balita maka semakin banyak mereka mempelajari kosakata. Hal ini juga membantu menstimulus anak untuk berbicara.

Pada fase anak berikutnya, menjalin komunikasi yang efektif dan baik dengan anak sangat penting untuk pengembangan diri mereka. Maka dari itu kita perlu mengetahui cara berkomunikasi dengan anak.

  1. Memusatkan perhatian pada anak ketika berbicara dengan mereka. Hindari berbicara sambil memegang gadget, atau melakukan hal lain yang membuat anak merasa diacuhkan.
  2. Pahami bahwa anak-anak membutuhkan waktu beberapa saat untuk memahami maksud perkataan anda dan meresponnya. Jangan mendesak anak untuk menjawab anda dengan cepat.
  3. Dengarkanlah apa yang dikatakan oleh anak dan tunjukkan ketertarikan pada apa yang mereka ceritakan.

Ketika anak-anak beranjak remaja, penting untuk membangun komunikasi yang baik dan membuat anak nyaman bercerita banyak hal pada orang tua. Kesalahan berkomunikasi pada anak di fase ini akan membuat mereka cenderung menutup diri dari orang tua dan lebih memilih untuk bercerita pada teman sebayanya yang ia rasa lebih bisa memahami perasaannya. Masalahnya, pada usia itu mereka belum memiliki kematangan dalam pola pikir. Masukkan yang salah akan membuat anak-anak mengambil keputusan yang salah. Berbeda jika anak bercerita pada orang tua yang sudah matang dan memiliki banyak pengalaman. Maka, orang tua dapat mengarahkan pada hal yang baik.

Untuk menyiasati agar anak mau berkomunikasi dan menjadikan anda sebagai teman curhatnya, penting bagi anda untuk mengetahui cara berkomunikasi dengan anak remaja.

  1. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa pendengarkan anak merupakan kunci kesuksesan menjalin komunikasi pada anak segala usia. Anak remaja memiliki kencenderungan untuk menyampaikan apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Berikan waktu dan perhatian untuk mendengarkan mereka.

Kesalahan orang tua pada umumnya adalah sifat menghakimi. Hindari menceramahi anak yang membuat anak hanya harus mendengarkan orang tua, tetapi bangunlah komunikasi dua arah (diskusi) di mana anda mendengarkan pendapat anak juga memberikan nasihat untuk mereka.

BOOK NOW!