Artikel Grand Tjokro Jakarta

image

Apa Itu Generasi Sandwich

APA ITU SANDWICH GENERATION?

Dorothy A. Miller pada 1981 menuliskan jurnal berjudul The sandwich generation : adult children of the aging. Pada awalnya, istilah sandwich generation ini ditujukan pada wanita yang terhimpit tanggung jawab atas dua generasi (orang tua dan anak). Saat itu Dorothy mengibaratkan wanita sebagai daging yang dihimpit dua helai roti sebagai perumpamaan anak dan orang tua. Namun, seiring berjalannya waktu, sandwich generation mengalami perluasan makna, tidak hanya untuk kaum wanita, tapi juga untuk kaum pria yang mengalami tanggung jawab himpitan yang sama. Sandwich generation juga dapat diartikan sebagai gambaran posisi finansial seseorang yang terhimpit antara bertanggung jawab atas pembiayaan kehidupan orang tua dan anak.

Sandwich generation kerap disebut sulit merdeka secara finansial atau mapan dari segi keuangan. Sayangnya, saat ini bukan hanya generasi sandwich yang mengalami permasalahan finansial, tapi juga generasi millenial. Hal itu didasarkan oleh hasil survey yang dilakukan di Amerika. Dalam survey tersebut dikatakan bahwa generasi millenial belum memiliki kesadaran tinggi dalam hal pengelolaan keuangan. Tingginya pengeluaran akibat gaya hidup konsumtif baik terhadap barang maupun experience (traveling dan menghabiskan banyak waktu di cafe atau restauran) membuat generasi millenial ini selalu kekurangan dalam segi finansial.

Kebiasaan ini yang membuat generasi millenial susah untuk mandiri dan merdeka secara finansial. Generasi millenial umumnya kurang memiliki kesadaran tentang kapan seharusnya membeli rumah dan memiliki finansial yang stabil. Mungkin saja generasi millenial memiliki bayangan tentang rumah idaman, atau impian memiliki rumah untuk keluarga kecilnya, tetapi selalu terbentur dengan persoalan keuangan yang selalu tidak cukup. Jika anda termasuk ke dalam generasi millenial yang ingin mengubah kondisi keuangan dan berniat memiliki kemerdekaan keuangan, anda perlu menerapkan hidup bijak terhadap pengeluaran, memiliki kesadaran untuk menabung dan berinvestasi.

Hunian merupakan salah satu investasi jangka panjang terbaik, selain karena tidak mengalami penyusutan harga, justru nilai jual hunian mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kehadiran rumah bersubsidi diharapkan pemerintah dapat membantu masyarakat dengan pendapatan rendah agar dapat memiliki hunian.  Saat ini, rata-rata harga pasaran rumah tahun 2021 untuk hunian bersubsidi berkisar antara Rp 150.500.000 hingga Rp 219.000.000. Hal ini dikutip dari keputusan Menteri PUPR Nomor 242/KPTS/M/2020.

Selain rumah bersubsidi, kini anda bisa memiliki hunian dengan bantuan pendanaan KPR. KPR (Kredit Pemilikan Rumah) merupakan pembiayaan atau pinjaman yang diberikan kepada pembelian rumah dengan skema pembiayaan sampai persentase tertentu dari harga hunian. Saat ini sudah banyak bank yang memiliki program KPR. Setidaknya, tercatat ada 10 bank penyedia KPR pinjaman rumah terbaik, diantaranya BCA, Bank Mandiri, BTN, Bank Permata, CIMB Niaga, BNI 46, BRI, Maybank, Danamon, dan Bank Mega. Dengan rata-rata suku bunga KPR mulai dari 3% hingga 10%.

Hal yang perlu diperhatikan agar anda lolos persyaratan KPR yaitu memenuhi syarat usia pengajuan KPR mulai dari 21 tahun hingga 55 tahun (55 tahun adalah usia anda saat berakhirnya masa angsuran), melengkapi persyaratan dokumen, tidak memiliki catatan tunggakan atau lolos BI checking, memiliki slip gaji, menyiapkan uang muka. Selain persyaratan, anda juga perlu mengetahui cara memilih rumah yang baik agar rumah baru anda berada di tempat strategis dengan lingkungan sehat.

Ada beberapa tipe rumah dan luas yang perlu anda ketahui sebelum memilih rumah, yaitu :

  1. Rumah tipe 21 ini biasanya dibangun di atas tanah seluas 50 hingga 60 meter persegi. Tipe ini juga disebut rumah sangat sederhana (RSS).
  2. Rumah tipe 36 ini biasanya dibangun diatas tanah seluas 60 hingga 72 meter persegi. Namun, ada juga yang memiliki luas tanah 90 meter persegi.
  3. Rumah tipe 45 ini biasanya dibangun di atas tanah seluas 72 sampai 96 meter persegi.
  4. Rumah tipe 54 ini biasanya dibangun di atas tanah seluas 120 hingga 150 meter persegi.

 

BOOK NOW!