Artikel Grand Tjokro Jakarta

image

AMAN DAN HALALKAH VAKSIN COVID 19?

Hingga pertengahan bulan Maret 2021, setidaknya sudah sebanyak 4.0202.124 dosis 1 vaksin Covid-19 diberikan kepada tenaga kesehata, petugas publik dan lansia. Sebanyak 1.460.222 orang juga telah menerima vaksin dosis 2. Hal ini dikutip dari laporan Kemenkes pada 14 Maret 2021. Rencananya, pemberian vaksin tahap 3 akan dimulai pada Juni - Juli 2021 mendatang.

            Meski demikian, tidak sedikit masyarakat yang masih meragukan keamanan dan kandungan vaksin yang tidak halal, hingga akhirnya menolak menerima vaksin. Sebelum memutuskan menerima atau menolak vaksin, ada baiknya anda mengetahui apa itu vaksin covid, reaksi vaksin pada tubuh, vaksin aman atau tidak, dan apa dampak vaksinasi.

            Sebelum melakukan pendistribusian vaksinasi Covid-19, pemerintah sudah lebih dulu memastikan bahwa vaksin yang akan di berikan telah melalui proses uji klinis oleh BPOM. Jadi, sudah dipastikan bahwa vaksin ini tidak mengandung fomalin, boraks, maupun merkuri. Kandungan dalam vaksin ialah virus yang sudah dimatikan (inactivated virus).

            Vaksin Covid-19 sedah melalui serangkaian tahap uji kelaikan dan dapat dipastikan bahwa vaksin ini tidak memiliki kandungan sel vero. Sel Vero (Vero cell) merupakan jalur sel yang berasal dari ginjal monyet hijau Afrika (mamalia yang biasanya digunakan dalam penelitian biologi molekuler dan mikrobioogi). Jadi, anda tidak perlu meragukan kehalalan vaksin ini.

            Program vaksinasi Covid-19 dari pemerintah tidak dipungut biaya dari penerima vaksin. Lantas, apakah vaksin dijual bebas? Pemerintah melalui Mentri Kesehaan telah menerbitkan aturan mengenai vaksinasi mandiri (Vaksinasi Gotong Royong) yang tertuang dalam Peraturan Mentri Kesehatan (Permenkes) nomor 10 tahun 2021, mencakup pelaksanaan dan penanggulangan pandemi Covid-19. Vaksinasi gotong royong adalah pelaksanaan vaksinasi kepada karyawan/ karyawati, keluarga dan individu terkait dalam keluarga yang pendanaannya ditanggung oleh badan hukum/ badan usaha.

Sebagian besar vaksin Covid-19 yang didistribusikan di seluruh dunia memang ditujukan untuk populasi yang lebih tua karena lebih berisiko kematian akibat virus Covid-19. Juru bicara Vaksinasi Covid -19 Kementrian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tamizi, M.Epid.,  mengatakan dengan keterbatasan vaksin, maka vaksinasi ini akan diutamakan bagi kelompok Lansia yang berada di atas usia 60 tahun.

Terdapat dua mekanisme pendaftaran vaksin bagi lansia. Pertama, vaksinasi akan diselenggarakan di fasilitas kesehatan masyarakat, baik di puskesmas maupun rumah sakit milik pemerintah dan swasta. Kedua, peserta lansia dapat mendaftarkan diri melalui website www.kemkes.go.id.

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak (IDAI) Aman B Pulung mengatakan,  untuk saat ini bayi dan anak-anak tidak termasuk pada penerima vaksin. Hal itu dikarenakan vaksin untuk anak-anak masih menunggu uji klinis.

Lebih lanjut, Selasa, 30 Maret 2021, Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan bahwa, hingga saat ini belum ada uji klinis yang dilakukan seluruh produsen vaksin Covid-19 untuk anak-anak. Vaksin baru diberikan pada anak mulai dari usia 16 tahun ke atas.

Bagi anda yang akan menerima vaksinasi Covid-19, penting bagi anda mengetahui efek vaksin. Berikut efek samping yang mungkin ditimbulkan pasca vaksinasi :

  1. Demam ringan
  2. Nyeri atau kemerahan di lokasi penyuntikan vaksin
  3. Nyeri otot dan sendi di area suntikan
  4. Sakit kepala
  5. Merasa lelah.
  6. Menggigil
  7. Diare

            Biasanya, setelah menerima vaksin, tenaga medis akan meminta anda menunggu di tempat pemberian vaksin selama kurang-lebih 30 menit. Hal itu bertjuan untuk mengobservasi efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh vaksin tersebut.

            Vaksinasi tidak dapat diberikan kepada  orang yang memiliki riwayat reaksi alergi parah terhadap bahan apapun dari vaksin Covid-19, kepada orang yang sedang sakit atau mengalami gejala Covid-19.

            Beberapa yang perlu anda persiapkan sebelum menerima vaksinasi Covid-19, di antaranya :

  1. Tidur yang cukup dan hindari begadang.
  2. Sarapa agar perut tidak kosong saat menerima vaksin

Rileks dan jangan tegang

BOOK NOW!